lt;script data-ad-client="ca-pub-8488281881136149" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js">Islam itu indah: November 2011

Minggu, 27 November 2011

Aspek Silahturahmi



Silahturrahmi adalah menyambung tali persaudaraan terhadap saudara, kerabat yang masih ada hubungan dengan pertalihan rahim. Silaturahmi merupakan perbuatan baik dan tradisi Islam yang wajib di jaga kelangsungannya. Perintah silahturahmi terdapat dalam firman Allah Al Quran An-Nisa'(4) ayat 1:
وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ
"Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silahturahmi"(QS. An-Nisa: 4: 1)

Celaan dan ancaman bagi orang yang memutus silahturahmi adalah firman Allah :
وَالَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُوْلَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
( Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (QS. Ar-Ra'd : 13 : 25)

Allah melaknat para pemutus silahturahmi dan menjanjikan jahanam sebagai tempat kembalinya, yang bearti bahwa memutus silahturahmi adalah haram hukumnya. Rasulullah bersabda : " Siapa saja yang mengimani Allah dan hari akhir, hendaklah memelihara tali silahturahmi."(HR. al-Bukhari).
Bagi keluarga muslim silahturahmi selain dapat bermanfaat untuk memperkuat jalinan persaudaraan juga sebagai media bagi pembiasaan dan pendidikan yang baik untuk anak-anak yang juga sebagai mendia dakwah dan syiar Islam.

Banyak aspek kebaikan dan pendidikan yang ada dalam silahturahmi, khususnya bagi anak-anak, antara lain :

* Mengajarkan dan membiasakan anak untuk berbakti kepada orang tua serta keluarga.

Harairah ra. berkata "Seseorang pernah datang kepada Nabi SAW dan bertanya " Siapakah yang berhak mendapat perlakuan yang sebaik-baiknya. Jawab Rasul, " Ibumu, lalu ayahmu, kemudian saudara perempuan dan saudara laki-lakimu." (HR. al-Bukhari)

* Melatih kepedulian terhadap keadaan saurara atau kerabat serta membantu yang kekurangan.

Salman bin Amir menuturkan bahwa Rasulullah pernah bersabda :"Sedekah kepada orang miskin itu sedekah satu kali. Sedekah kepada keluarga bearti sedekah dua kali, yaitu mendapat pahala dari sedekah dan pahala silahturahmi".(HR. at-Tirmidzi).

* Untuk melatih diri agar bersabar.

Abu Hurairah berkata, "Seseorang pernah bertanya, Ya Rasullah, saya memiliki kerabat. Saya menghubungi mereka, tetapi mereka tetap memutuskannya. Saya berlaku baik terhadap mereka, tetapi mereka membalasnya dengan keburukan. Saya bersabar terhadap mereka, namun mereka tetap mengganggu saya. ' Nabi SAW bersabda,'Kalau benar perkataanmu, maka seolah-olah engkau menelankan abu kepada mereka, dan kau selalu mendapat bantuan dari Allah, selama engkau tetap demikian". (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Abdullah bin Amr bin Ash menuturkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda:"Bukanlah mengubungi tali persaudaraan (silahturahmi) itu adalah seseorang membalas hubungan kebaikan. Namun, menghubungi persaudaraan itu adalah menghubungkan kembali persaudaraan jika kerabat memutuskannya". (HR. al-Bukhari).

Lebih Baik Siap Meski Tak Terjadi...

Kekuasaan dan kedaulatan adalah hak mutlak Allah SWT. semata-mata yang diamanahkan kepada hamba-Nya yang siap melaksanakan dengan segala konsekuensinya di dunia ini.

Siapa yang diberi amanah kepemimpian di muka bumi ini ?Siapa saja yang siap dengan ilmu dan kekuatan fisiknya (bashthatan fil 'ilmi wal jism). Siapa mereka? Mereka adalah yang benar-benar telah siap dengan ilmu dan kekuatannya tak peduli beriman atau kafir, asal memenuhi syarat untuk memimpin sesuai dengan hukum alam yang ditetapkan oleh Allah SWT.

Kekuasaan dan kepemimpinan seharusnya dipegang orang beriman dan ini merupakan janji Allah, tetapi kenapa tongkat kekuasaan dan kepemimpinan ada ditangan orang kafir? Penyebabnya adalah karena orang-porang beriman tidak siap dan tidak mempersiapkan diri untuk memegang kekuasaan dan kepemimpinan dan tongkat kekuasaan tidak diberikan Allah secara gratis, cuma-cuma atau secara tiba-tiba melainkan melalui proses hukum alam yang telah menjadi sunnatullah.

Apa yang meski dilakukan kaum muslimin agar bisa memegang tongkat kekuasaan dan kepemimpinan? Satu hal yang pasti yaitu dengan iman dan beramal sholeh sebanyak-banyaknya sampai membuahkan prestasi yang gemilang dan nantinya secara alami tongkat kepemimpinan akan kembali. Karena dengan iman dan melakukan amal sholeh akan mampu mensejahterahkan masyarakat, sehingga masyarakat akan mempercayakan diri kepada orang muslim. Sebagaimana janji Allah dalam surat An-Nur 55:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik".

Yang menjadi pertanyaan, mengapa orang muslim justru terpenjara dan sengsara sedang orang yang memusuhi Islam berkuasa? Mari kita lihat diri sendiri apa yang kurang dalam diri ini., sehingga tongkat kekuasaan tidak dipercayakan kepada orang beriman. Orang Islam harus terus meningkatkan kapasitas iman dan bobot amal sholehnya tetapi bukan karena ingin berkuasa karena umat Islam mempunyai keharusan untuk terus menerus meningkatkan kualitas iman untuk pertaruhan nasibnya di akhirat kelak.

Yang terpenting adalah umat Islam harus membekali diri dengan ilmu dan kemampuan kepemimpinan yang diperlukan, dimana kelak kalau takdir menghendaki untuk memegang tongkat kekuasaan umat Islam sudah siap. Sebaliknya jika tidak terjadi tidak ada ruginya. Lebih baik siap meski tidak terjadi, daripada terjadi tetapi dalam keadaan tidak siap.

Perlu diingat bahwa yang terpenting tujuan utama kita bukan kekuasaan, karena jika tujuan untuk kekuasaan akan terjadi pemberontakan batin melihat keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Semoga Allah memberi kekuatan iman untuk terus beramal sholeh dan memberi ilmu yang bermanfaat untuk mempersiapkan dan membekali diri guna menyongsong kebangkitan Islam dan sebagai bekal kelak di akhirat. Amin.

Kamis, 03 November 2011

Artikel Pertama Saya

Teman-Teman saya baru nih,lagi belajar ngeblog,tolong kalau ada kesalahan dibimbing ya.thanks